JATIMZONE – Ribuan jamaah membanjiri Masjid Raya Al-Falah di Jakarta Pusat pada Sabtu malam (23/3), untuk menghadiri tabligh akbar yang disampaikan oleh cendekiawan muslim terkemuka, Ustaz Abdul Somad (UAS).
Dalam ceramahnya yang penuh semangat dan diselingi humor khasnya, UAS menekankan urgensi persatuan umat di tengah berbagai tantangan zaman, mulai dari polarisasi sosial hingga derasnya arus informasi hoaks.
Antusiasme masyarakat Jakarta terlihat jelas sejak sore hari. Jamaah dari berbagai penjuru ibu kota, bahkan dari luar kota, berbondong-bondong memadati area masjid dan sekitarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Barisan jamaah tampak mengular panjang, memenuhi setiap sudut yang tersedia, menunjukkan kerinduan akan siraman rohani dari dai kondang tersebut. Kehadiran UAS selalu menjadi magnet tersendiri bagi umat Islam di Indonesia, tak terkecuali di ibukota.
Dalam tausiyahnya yang berdurasi sekitar 90 menit, UAS mengawali dengan mengingatkan pentingnya iman sebagai pondasi utama kehidupan. Ia kemudian secara lugas menyoroti berbagai isu yang kini mendera bangsa dan umat, salah satunya adalah bahaya perpecahan.
“Saudaraku sekalian, kita ini ibarat satu bangunan yang kokoh. Jika satu bata goyah, maka seluruh bangunan akan rapuh. Begitu pula umat Islam, jika kita tidak bersatu, musuh akan mudah mengoyak persatuan kita,” tutur UAS dengan suara berapi-api, disambut gemuruh takbir dari jamaah.
Lebih lanjut, UAS juga membahas tantangan era digital yang membawa dampak ganda. Di satu sisi, teknologi mempermudah penyebaran ilmu dan dakwah.
Namun, di sisi lain, ia juga menjadi medium subur bagi penyebaran berita bohong (hoaks) dan ujaran kebencian yang dapat merusak tatanan sosial.
“Jangan sampai gadget di tangan kita justru menjadi pemecah belah, bukan perekat. Gunakan teknologi untuk menyebarkan kebaikan, ilmu, dan persaudaraan. Cek dan ricek setiap informasi, jangan mudah percaya pada isu yang belum jelas kebenaraya,” tambahnya, disambut anggukan ribuan jamaah yang menyimak dengan seksama.
UAS juga menyoroti pentingnya pendidikan karakter dan agama sejak dini di lingkungan keluarga. Menurutnya, keluarga adalah benteng pertama dan utama dalam membentuk generasi muda yang tangguh, berakhlak mulia, dan memiliki pemahaman agama yang kuat.
“Pendidikan agama di keluarga adalah benteng utama. Tanamkan tauhid sejak dini, ajarkan akhlak mulia, agar anak-anak kita tidak mudah terjerumus pada hal-hal yang merusak moral dan akidah,” pesaya.
“Islam mengajarkan kita untuk selalu menjaga tali silaturahmi, memperkuat ukhuwah Islamiyah, dan menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan. Perbedaan pandangan adalah hal wajar, tetapi persatuan di atas akidah harus menjadi prioritas utama,” tegas UAS.
Halaman : 1 2 Selanjutnya
