PAMEKASAN – Gelombang protes dari wali murid di Kabupaten Pamekasan semakin keras menyusul kasus keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Tlanakan.
Mereka tidak hanya meminta pemerintah mengevaluasi total kinerja Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), tetapi juga mendesak aparat penegak hukum mengusut dugaan kelalaian yang mengakibatkan puluhan siswa jatuh sakit.
Sebanyak 37 siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing setelah menyantap makanan MBG.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Bagi para orang tua, peristiwa ini adalah bukti nyata bahwa pengelolaan program yang melibatkan SPPG dan pihak rekanan tidak dijalankan dengan standar keamanan pangan yang semestinya.
“Ini bukan sekadar program gagal, tapi sudah membahayakan nyawa anak-anak. Pemerintah harus bertindak tegas, bahkan kalau terbukti lalai, pihak SPPG dan pengelola dapur harus diproses hukum,” tegas Ahmad, wali murid asal Kecamatan Pamekasan, Sabtu (13/9/2025).
Rini, wali murid lainnya, menilai kasus ini menunjukkan lemahnya sistem pengawasan. Ia menegaskan, keselamatan anak-anak jauh lebih penting daripada sekadar pencitraan program.
“Jangan sampai program bergizi gratis ini jadi malapetaka. Kalau ada unsur kelalaian, itu bukan hanya salah administrasi, tapi bisa masuk pidana. Kami minta aparat kepolisian ikut turun tangan,” ujarnya dengan nada marah.
Halaman : 1 2 Selanjutnya