PAMEKASAN – Rumah Sakit Umum Daerah Slamet Martodirdjo (RSUD Smart) Pamekasan mendadak jadi sorotan kalangan masyarakat dan aktivis lantaran bobroknya sistem tata kelola kepegawaian yang diduga menjadi penyebab utama sarang komplotan gerakan nepotisme yang terstruktur. Selasa 13 Oktober 2025
Pasalnya, terdapat beberapa oknum pegawai di lingkungan RSUD Smart menggunakan kewenangannya untuk membangun konspirasi internal yang menurut UU No. 28 Tahun 1999 bahwa kegiatan praktek nepotisme tidak diperbolehkan.
Salahsatu mantan aktivis Pamekasan M Rohim mengatakan tindakan nepotisme tentunya mengutamakan keluarga atau kerabat untuk mendapatkan jabatan dan pemberian fasilitas kepada sanak saudara secara tidak sah atau pembiaran kroni untuk lolos tanpa memenuhi persyaratan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ada dugaan nepotisme dan penyakit birokrasi di RSUD Smart Pamekasan karena kedekatan, nepotisme, kekeluargaan sangat kental di instansi. Celakanya, kedekatan itu berpotensi menghasilkan SDM yang tidak kompeten,” katanya
Ia juga menuturkan dalam peraturan sudah jelas bahwa tindakan nepotisme dan birokrasi adalah penyakit yang mendarah daging di lingkungan RSUD Smart Pamekasan di mana penyelenggara negara mengutamakan kepentingan keluarga atau kroni dengan cara yang menyimpang dari peraturan perundang-undangan, seperti memberi jabatan tanpa melalui rekrutmen resmi atau kompetensi.
“Kepala Bagian (Kabag TU) Doni mempunyai ikatan suami istri dengan Ika yang menjabat Kepala ruangan Instalasi Penyehatan Lingkungan (IPL) dan kabarnya masih ada ikatan family dengan direktur RSUD Smart Raden Budi Santoso,” terangnya.
Halaman : 1 2 Selanjutnya