Ketidakseimbangan hormon daeurotransmitter akibat kurang tidur dapat mengganggu regulasi emosi, membuat seseorang lebih rentan terhadap perasaaegatif.
Penurunan daya ingat jangka pendek maupun panjang juga menjadi masalah serius, yang dapat memengaruhi kemampuan belajar dan pengambilan keputusan.
Bahkan, risiko kecelakaan, baik di jalan raya maupun di tempat kerja, meningkat secara signifikan karena penurunan kewaspadaan dan waktu reaksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mengatasi Kebiasaan Tidur Larut Malam Demi Kesehatan yang Lebih Baik
Meskipun bahaya tidur larut malam begitu nyata, kabar baiknya adalah kebiasaan ini dapat diubah. Langkah pertama adalah menciptakan rutinitas tidur yang teratur.
Cobalah untuk tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan. Konsistensi ini membantu mengatur jam biologis tubuh Anda.
Batasi paparan layar gadget seperti ponsel, tablet, atau laptop setidaknya satu jam sebelum tidur. Cahaya biru dari layar dapat menekan produksi melatonin, hormon pemicu tidur. Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman: gelap, sejuk, dan tenang.
Hindari kafein dan alkohol menjelang tidur, karena keduanya dapat mengganggu kualitas tidur. Lakukan aktivitas relaksasi sebelum tidur, seperti membaca buku, mendengarkan musik menenangkan, atau mandi air hangat.
Olahraga teratur juga sangat membantu, namun hindari berolahraga terlalu dekat dengan waktu tidur. Jika Anda merasa kesulitan mengubah pola tidur atau mengalami masalah tidur kronis, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli tidur.
Mereka dapat memberikan saran yang tepat atau mengidentifikasi masalah kesehatan yang mendasari.
Kesimpulan
Bahaya tidur larut malam bukanlah mitos belaka, melainkan ancamayata bagi kesehatan fisik dan mental kita.
Dari penurunan imunitas hingga risiko penyakit kronis, dari gangguan konsentrasi hingga masalah kesehatan mental, dampak negatifnya sangat luas dan dapat memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.
Mengenali bahaya ini adalah langkah pertama untuk berubah. Dengan memprioritaskan tidur yang cukup dan berkualitas, kita tidak hanya berinvestasi pada energi hari esok, tetapi juga pada kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang.
Mari jadikan tidur sebagai prioritas, bukan sekadar pelengkap aktivitas.
Halaman : 1 2
      
					





						
						
						
						
						


















