JATIM ZONE – Hubungan Indonesia dan Malaysia kerap disebut sebagai bangsa serumpun. Hal ini tidak hanya karena kesamaan bahasa dan budaya, tetapi juga karena catatan sejarah yang cukup unik: pernah ada gagasan agar Malaya (sebelum menjadi Malaysia) bergabung dengan Republik Indonesia.
Lalu, apakah benar Malaysia pernah ingin menyatu dengan Indonesia? Berikut penjelasan lengkapnya.
Latar Belakang: Rumpun Melayu yang Sama
Sebelum masa kolonial, wilayah Nusantara dan Semenanjung Malaya berada di bawah pengaruh kerajaan-kerajaan besar seperti Sriwijaya, Majapahit, dan kemudian Kesultanan Johor-Riau-Lingga. Hubungan budaya, perdagangan, dan kekerabatan membuat wilayah Indonesia dan Malaya memiliki akar sejarah yang sama.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Dari sinilah muncul gagasan di awal abad ke-20 tentang persatuan bangsa-bangsa Melayu di Asia Tenggara.
Gagasan “Melayu Raya” atau “Indonesia Raya”
Pada 1920–1930-an, tokoh-tokoh nasionalis mulai menggagas persatuan bangsa Melayu dalam sebuah negara besar. Di Indonesia, Soekarno dan tokoh pergerakan mengusung semangat Indonesia Raya. Sementara di Malaya, muncul tokoh Ibrahim Yaacob, pemimpin organisasi Kesatuan Melayu Muda (KMM), yang sangat dipengaruhi gagasan tersebut.
Ibrahim Yaacob percaya bahwa Malaya tidak boleh kembali ke tangan Inggris setelah Jepang kalah, melainkan harus bergabung dengan Republik Indonesia.
Tahun 1945: Malaya Hampir Bergabung dengan Indonesia
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Ibrahim Yaacob dan KMM menyatakan dukungan penuh. Mereka berharap Malaya bisa ikut dalam Republik Indonesia yang baru berdiri.
Halaman : 1 2 Selanjutnya