JATIMZONE – Susah buang air besar (BAB) atau konstipasi adalah masalah pencernaan umum yang bisa sangat mengganggu kenyamanan dan kualitas hidup seseorang.
Perasaan kembung, perut begah, nyeri, hingga feses yang keras dan sulit dikeluarkan tentu membuat hari terasa tidak menyenangkan. Meskipun sering dianggap remeh, konstipasi kronis dapat memicu masalah kesehatan lebih lanjut.
Namun, jangan khawatir! Ada banyak cara alami dan efektif untuk mengatasi susah BAB dan mengembalikan kelancaran pencernaan Anda. Artikel ini akan membahas tuntas solusi ampuh agar Anda bisa bebas dari derita susah BAB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Mengenal Penyebab Umum Susah BAB dan Pentingnya Deteksi Dini
Sebelum melangkah ke solusi, penting untuk memahami apa saja yang sering menjadi biang keladi susah BAB. Penyebab paling umum meliputi kurangnya asupan serat dalam makanan, dehidrasi atau kurang minum air, kurangnya aktivitas fisik, menunda-nunda BAB saat ada dorongan, perubahan rutinitas, stres, dan efek samping obat-obatan tertentu.
Kondisi medis seperti sindrom iritasi usus besar (IBS), hipotiroidisme, atau diabetes juga bisa menjadi faktor pemicu. Mengenali penyebab pribadi Anda adalah langkah pertama yang krusial untuk menemukan penanganan yang tepat.
Jika Anda mengalami susah BAB secara terus-menerus lebih dari tiga minggu, disertai gejala lain seperti penurunan berat badan tanpa sebab, darah pada feses, atau nyeri perut hebat, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan lebih lanjut.
Strategi Diet untuk Pencernaan Lancar: Penuhi Kebutuhan Serat dan Cairan
Pilar utama dalam mengatasi susah BAB adalah dengan memperbaiki asupan makanan dan minuman Anda. Pertama, tingkatkan konsumsi serat. Serat makanan berfungsi seperti sikat alami yang membantu membersihkan saluran pencernaan dan menambah massa feses sehingga lebih mudah dikeluarkan.
Ada dua jenis serat: serat larut (ditemukan dalam gandum, buah-buahan seperti apel dan pir, kacang-kacangan) yang melunakkan feses, dan serat tidak larut (ditemukan dalam sayuran hijau, kulit buah, biji-bijian utuh) yang menambah volume feses.
Pastikan Anda mengonsumsi setidaknya 25-30 gram serat setiap hari dari berbagai sumber seperti buah-buahan (pepaya, pisang, kiwi), sayuran hijau (bayam, brokoli), biji-bijian utuh (roti gandum, oatmeal), serta kacang-kacangan dan biji-bijian. Kedua, cukupi asupan cairan Anda.
Dehidrasi adalah penyebab umum feses menjadi keras dan sulit bergerak di usus. Minumlah setidaknya 8 gelas air putih per hari, atau lebih banyak jika Anda aktif atau berada di lingkungan panas.
Hindari minuman manis berlebihan, kafein, dan alkohol yang justru bisa memicu dehidrasi. Air putih adalah teman terbaik usus Anda.
Gaya Hidup Aktif dan Kebiasaan BAB yang Benar
Selain diet, gaya hidup juga memainkan peran vital. Rutinlah berolahraga. Aktivitas fisik, bahkan jalan kaki ringan selama 30 menit setiap hari, dapat merangsang kontraksi otot usus dan membantu pergerakan feses.
Olahraga membuat metabolisme tubuh lebih baik dan mengurangi waktu yang dibutuhkan feses untuk melewati usus besar. Kedua, jangan pernah menunda buang air besar saat ada dorongan.
Halaman : 1 2 Selanjutnya


























