Saat Masuk Musim Tanam, Pupuk Mulai Langka, Anggota DPRD Sumenep Ajak Semua Pihak Awasi Secara Serius

  • Bagikan

JATIM ZONE – Kelangkaan pupuk untuk petani merupakan polemik dalam setiap tahun dimasa musim tanam.

Hal tersebut disampaikan Anggota DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur H. Zainal Arifin, saat menghadiri Rapat Koordinasi Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (FORKOPIMCAM) Rubaru yang terlaksana di pendopo Kecamatan Rubaru Kabupaten setempat, Kamis, 09 November 2023.

Kendati demikian, ia meminta semua pihak turut andil untuk mengawasi problematika tersebut

“Sangat diperlukan ada penanganan khusus tentang itu agar polemik tahunan ini tidak terjadi secara berkesinambungan,” ujar H. Zainal.

Menurut politisi PDI-Perjuangan Sumenep ini, polemik kelangkaan pupuk seakan akan menjadi suguhan yang diterima oleh petani dalam setiap tahunnya.

Kalaupun para petani mendapatkan pupuk, justru mendapat dengan bandrol harga yang sangat tinggi.

Anggota komisi II DPRD Sumenep ini memaparkan bahwa alokasi pupuk Urea di Kecamatan Rubaru sekitar 1.672 ton dalam setiap tahun sedangkan pupuk Ponska sekitar 1.546 itu untuk yang bersubsidi.

“Dari keseluruhan pupuk yang bersubsidi masyarakat Kecamatan Rubaru tidak menikmati 50 persennya,” paparnya.

Ia berharap kebocoran pupuk ini bisa di atasi dengan maksimal. “Maka, kita harus intens berkolaborasi untuk memantau kebocoran tersebut,” ujarnya.

“Ada beberapa kejadian pupuk bersubsidi milik warga Kecamatan Rubaru hendak keluar dari wilayah dan di amankan oleh pihak yang berwajib,” tambahnya.

Maka fungsi pengawasan dalam hal ini harus ditingkatkan baik dari pihak TNI – Polri, Korluh dan stakeholder yang lain.

“Korluh secara intens memberikan sosialisasi dan berinovasi agar pupuk bersubsidi bisa diterima oleh petani secara merata sesuai dengan kebutuhan,” imbuhnya.

Sementara itu, Kordinator Penyuluh (Korluh) Kecamatan Rubaru, Asep mengajak kepada semua pihak untuk ikut serta dalam pengawasan pendistribusian pupuk bersubsidi.

“Dulu tidak ada penjelasan atau pemberitahuan dari petugas pertanian berapa jatah pupuk bersubsidi di setiap kelompok Tani (Poktan),” jelasnya.

Ke depan, sambung Asep, secara rutin akan menyampaikan kepada para kelompok berapa jatah yang di miliki atau sisa jatah dalam satu tahun ini.

Sehingga Poktan bisa menjaga stock pupuk yang sudah menjadi jatahnya.

“Saya pastikan jatah pupuk bersubsidi untuk semua Poktan di Kecamatan Rubaru aman dengan kapasitas fungsi pengawasan juga bergerak berirama,” pungkasnya.***

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *