Warga Nambakor Protes Tahapan Pelaksanaan PAW di Desanya, Alasannya Mengejutkan

  • Bagikan

JATIM ZONE – Tahapan proses pelaksanaan Pengganti Antar Waktu (PAW) Desa Nambakor, Kecamatan Saronggi menuai proses dari warga.

Pasalnya, warga menduga kuat ada kongkalikong antara BPD dan Ketua Panitia penyelenggaraan pelaksanaan PAW Desa Nambakor.

Sedikitnya, terdapat perwakilan dari tiga Dusun merasa tidak puas dengan proses tahapan pelaksanaan PAW. Mereka berbondong-bondong menggeruduk Balai desa setempat pada Rabu, 27 September 2023, pagi sekira pukul 10.00 wib.

Tak cukup sampai di situ, malam harinya, warga kembali menggeruduk Balai desa karena merasa tidak puas dan belum menemukan solusi terkait persoalan tersebut.

Ratusan warga yang mendatangi Balai Desa Nambakor ini mempertanyakan beberapa hal yang dianggap janggal dalam proses tahapan pelaksanaan PAW.

Supriyadi, salah satu dari Dusun Cemara, Desa Nambakor saat dikonfirmasi wartawan mengatakan, kedatangannya ke Balai Desa bersama sejumlah perwakilan beberapa Dusun tersebut untuk mempertanyakan beberapa hal yang diduga sudah cacat prosedur.

“Sebenarnya tahapan pelaksanaan PAW Desa Nambakor ini sudah cacat prosedur, salah satunya kurang transparan, asal ada perwakilan, dan terkesan panitia pelaksana ini terkontaminasi atau kurang netral,” katanya pada Rabu,27/09/0/2023.

Maka, menurut Supriyadi mekanisme yang harus dijunjung tinggi tersebut sudah tidak terpenuhi. Ia meminta agar proses tersebut ditunda dulu.

“Ya, dibubarkan saja panitia pelaksana PAW Desa Nambakor ini karena sudah terkesan tidak netral dan tidak transparan. Apalagi, kami menemukan undangan yang dilaksanakan semalam kayaknya asal ada saja, artinya tidak tepat sasaran,” terangnya.

Supriyadi memaparkan salah contoh temuannya di lapangan. Bahwa dalam prakteknya, ada yang mewakili kelompok tani, sementara yang bersangkutan hanyalah sebatas petani garam.

“Kemudian ada lagi yang mewakili dari unsur pelaku kesenian, padahal yang bersangkutan hanya sebatas tukang tabuh musik tong-tong serta ada lagi kejanggalan lainnya,” ujarnya.

Menurutnya, beberapa kejanggalan tersebut sempat dipertanyakan kepada BPD desa Nambakor. Akan tetapi BPD seakan lempar tanggung jawab.

“Proses Musdus sangat cepat mas, sekitar 5 menitan sudah selesai,” tambahnya.

Supriyadi mengancam akan terus mendatangi Balai Desa bersama perwakilan dari tiga dusun jika belum ada solusi yang solutif. Apalagi jika BPD dan Ketua Panitia tetap melanjutkan tahapan proses pelaksanaan PAW, siap-siap warga akan terus berdatangan memprotes tanpa jeda.

Sementara itu, Ketua Panitia penyelenggara pelaksanaan PAW Desa Nambakor, Mohammad Saleh mengaku tetap akan melanjutkan proses pelaksanaan PAW ini.

“Lanjut sesuai tahapan mas,” terang ketua Panitia penyelenggara pelaksanaan PAW Desa Nambakor, Mohammad Shaleh lewat aplikasi WhatsApp nya, pada Rabu, 27 September 2023 malam.

Disinggung terkait pelaksanaan Musdus pada malam harinya, Ketua panitia merespon singkat. “Siap. Tercantum pada semua dusun. Penetapan calon 2 Oktober.”jawabnya.***

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *